image1 image2 image3

WELCOME TO TON JARRE|I LOVE TO DO CREATIVE THINGS|FOR YOUR LIFESTYLE|

MINIMALISM AS A LIFESTYLE

Ton jarre lifestyle

“Memaksimalkan kehidupan dengan hal yang cukup”

Minimalisme sudah menjadi trend, tidak disadari hampir aspek kehidupan saat ini ada unsur minimalis. entah sengaja atau tidak disengaja. Minimalis pun juga bisa dilihat di seluruh sosial media maupun industri manapun. Fashion, design, food, technology, cosmetic, aristektur, dan sebagainya. Jadi apa itu sebenarnya minimalis?
Singkatnya, kemunculan konsep minimalisme awalnya suatu bentuk penolakan para seniman pada konsep Ekpresionisme Abstrak pada tahun 1960-an. Dimana ekpresionisme abstrak memiliki kecendrungan kebebasan dan pencampuran banyak warna yang menjadi tidak beraturan dengan bentuk yang tidak beraturan tetapi dianggap sebagai bentuk ekspresi tidak terbatas, sedangkan minimalis cenderung untuk menggunakan warna yang sedikit dengan bentuk yang solid. 

Ekspresionisme Abstrak tidak memberikan "ruang kosong” dalam seni.
Minimalisme memberikan "ruang kosong” dalam seni.

Walaupun pada awalnya konsep minimalis berasal dari seni, secara perlahan konsep minimalis dilirik oleh banyak kalangan. Dari arsitektur hingga dijadikan sebagai pandangan hidup.
Menurut Michael Ofei di bukunya The Minimalist Vegan: A Simple Manifesto on Why to Live With Less Stuff and More Compassion, Minimalis dalam pandangan hidup dianggap sebagai proses identifikasi apa yang sebenarnya benar-benar penting di kehidupan dan menyingkirkan yang tidak perlu.


Apabila didasarkan dengan pengertian Michael Ofei, tanpa disadari kitapun ikut menjalankan kehidupan sehari-sehari dengan unsur minimalis seiring dengan perkembangan teknologi. Lihatlah bagaimana dulu kita butuh banyak barang untuk melakukan aktivitas: kamera untuk foto kamera, Jam alarm untuk membangunkan pada pagi hari, Sony walkman untuk mendengarkan lagu, platform seperti playstation untuk bermain game, Buku/komik/ untuk membaca, dan sebagainya.
Sekarang? Semua hal itu disingkirkan karena semual hal itu dapat dilakukan pada satu device: Smartphone. Mungkin hal itu juga yang ikut serta mendorong tren minimalis pada kehidupan saat ini.
Tetapi menurut mereka yang memiliki minimalis sebagai pandangan hidup, hal tersebut masih kurang. Segala hal yang mereka miliki harus ada fungsinya, tidak boleh tidak ada. Dengan pemikiran tersebut secara perlahan, rasa kepemilikan yang berlebihan berkurang.
Hal yang harus disadari, pandangan Minimalis itu didapatkan dari sisi internal bukan dari faktor eksternal. Karena pemikiran awal minimalis berawal dari apa yang kita butuhkan dan apa yang kita tidak butuhkan, sesuatu hal yang harus dinilai dari diri sendiri bukan dari orang lain. Pandangan ini pun tidak hanya terbatas pada menghilangkan barang-barang, tetapi juga prioritas seseorang.
Minimalis sendiripun memberikan efek positif pada kehidupan bedasarkan orang-orang yang menjalaninya, yaitu:
1.     Mengurangi kebiasaan belanja
Karena mengetahui apa yang benar-benar dibutuhkan, maka mereka juga tidak perlu belanja hal yang tidak perlu.
2.     Menggunakan sesuatu sampai hal tersebut benar-benar tidak dapat digunakan.



3.     Memiliki banyak waktu dan menjalani hidup dengan fokus.
Karena telah menyingkirkan kegiatan-kegiatan yang tidak perlu, mereka dapat fokus pada hal-hal yang benar-benar memberikan manfaat.
4.     Meningkatkan produktivitas

Bagaimana? Apakah kalian tertarik untuk menjalani kehidupan dengan pandangan minimalis?


*baca artikel ini untuk mengetahui bagaimana memulai kehidupan minimalis*

#kontenmbti01seninpagi

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar